Apakah Pada Acara Perkawinan Adat Melayu Ada Sungkeman Seperti Perkawinan Adat Jawa? Telangkai Melayu menjawab : Tentu Ada. Sejak lama memang jarang sekali kita lihat ada acara sungkeman yang digelar pada acara perkawinan adat melayu, sehingga hal tersebut terlihat menjadi satu suasana yang berbeda pada acara perkawinan kedua adat tersebut.
Hal ini terungkap saat ada satu keluarga yang terdiri dari Ayah (suku melayu) dan Ibu (suku jawa) akan melaksanakan pesta perkawinan putrinya. Sepengetahuan mereka sekeluarga yang ada acara sungkeman pada acara perkawinan hanya di adat jawa, tetapi sang Ibu yang suku jawa malah sangat menginginkan pesta perkawinan anaknya kali itu menggunakan adat melayu.
Akhirnya keluarga tersebut membuat kesepakatan, jika ada acara sungkeman pada perkawinan adat melayu maka mereka akan melaksanakan acara pesta perkawinan tersebut menggunakan adat melayu. Setelah dicari informasi dibeberapa kampung, belum ada dijumpai telangkai yang mengatakan bisa mememenuhi keinginan mereka tersebut. Dalam suasana hampir putus asa, akhirnya keluarga tersebut bertemu dengan admin situs Telangkai Melayu ( www.telangkaimelayu.blogspot.com ), dan kamipun siap menggelar acara perkawinan adat melayu yang ada acara sungkemannya yang kami sebut dengan Angkat Sembah Sujud Bakti.
Telangkai Melayu beberapa tahun terakhir ini telah membudayakan acara Sungkeman Pada Perkawinan Adat Melayu ini, biasa acara tersebut digelar setelah acara pertemuan pengantin yang dirangkai pada acara buka hempang pintu, hembang batang, dan hempang kipas. Setelah acara sungkeman yang disebut dengan "Angkat Sembah Sujud Bakti" dilanjutkan dengan acara makan hadap-hadapan.
Angkat Sembah Sujud Bakti
Sungkeman yang kami sebut dengan Angkat Sembah Sujud Bakti adalah suatu acara penghormatan seorang anak kepada kedua orang tuanya di akhir masa lajangnya. Waktu masih lajang, setiap anak selalu dalam pengawasan orang tua. Selama dalam pengawasan tersebut dari balita hingga lajang tentu banyak kenangan ataupun kejadian-kejadian yang susah dilupakan, baik yang negatif maupun yang positif.
Jika pada acara pertemuan pengantin sebelumnya suasana penuh dengan gembira dan kecerian karena dirangkai dengan acara berbalas pantun, maka pada acara Angkat Sembah Sujud Bakti (Sungkeman) ini berbalik menjadi haru dan sedih, betapa tidak: Saat telangkai meminta kedua pengantin mengankat tangan posisi menyembah di hadapan kedua orang tua masing-masing, air mata tidak terasa berurai sampai kepala dan sepuluh jari di sujudkan ke pangkuan kedua orang tua masing-masing.
Kedua orang tua dari kedua mempelai biasanya duduk di atas kursi dengan posisi sejajar, setelah pengantin pria dan pengantin wanita melakukan Angkat Sembah Sujud Bakti kepada orang tua masing-masing, selanjutnya kedua pengantin akan berpindah posisi melakukan sungkeman (Angkat Sembah Sujud Bakti) kepada kedua mertua masing.masing
Acara Angkat Sembah Sujud Bakti (sungkeman) ini semakain terasa sangat sakral saat diiringi musik intstrumen religius pilihan telangkai yang sangat menyentuh hati, ditambah pula petuah-petuah yang dirangkai indah melalui kata-kata sang telangkai. Memang benar, keahlian dan pengalaman dalam membawa acara Angkat Sembah Sujud Bakti ini sangat mempengaruhi suasana acara.
Setelah larut dalam kebersamaan antara anak dengan orang tua, antara menantu dengan mertua yang disaksikan oleh keluarga besar kedua belah pihak, acara dilanjutkan dengan acara marhaban, tepung tawar, acara do'a dan acara makan hadap-hadapan. Pada acara makan hadap-hadapan ini suasana gembira dan bahagia kembali terangkat karena lihainya sang Telangkai memainkan kata, pantun, permainan dan canda gembira.
Kepada Saudara Bangsa Melayu Sekalian yang berminat melaksanakan acara perkawinan menggunakan adat melayu yang super meriah, silakan hubungi Telangkai kita di bawah ini:
Ustad Al-Imran : 0852 7077 0097
Admin Telangkai : 0813 6161 0627
0 Komentar